Sejarah
Rendering Farm
Final Fantasy VII Advent
Children, Resident Evil: Degeneration, UP, Toy Story 1-3, The
Incredibles, Monster Inc, Finding Nemo dan lainnya yang berupa Film 3D adalah
hasil dari rendering. Film gabungan 3D dan real person seperti
Transformer, Star Wars dan film yang memiliki efek komputer juga merupakan
hasil rendering. Render atau Rendering adalah proses akhir dari pembuatan
gambar 3D aktual dari gambar yang telah di siapkan sehingga menyerupai bentuk
nyata dengan warna cahaya, bayangan dan sudut pandang yang nyata. Sehingga
menghasilkan gambar yang real dan tampak seperti sebuah hasil foto yang hidup
dan nyata. Selain untuk film, rendering dapat juga digunakan untuk Arsitektur,
video game, simulator dan lainnya.
Untuk yang pernah
mencoba merendering sendiri hasil dari pekerjaannya atau seorang mahasiswa yang
mendapat tugas membuat proyek 3D pasti merasakan bahwa merender itu membutuhkan
waktu yang lama meskipun menggunakan komputer yang memiliki spek tinggi.
Bagaimana dengan film 3D yang memiliki durasi yang cukup lama sampai misalnya
berdurasi sampai 1 setengah jam? Tentunya sangat lama waktu yang dibutuhkan
untuk merendernya. Misalnya, waktu render mencapai 40 juta jam untuk Monsters
vs Aliens, 30 juta jam untuk Madagaskar: Escape 2 Africa, dan 6,6 juta jam
untuk Revenge of the Sith. Beberapa frame resolusi IMAX diperlukan untuk
Devastator, tokoh dalam Transformers 2: Revenge of the Fallen, mengambil hingga
72 jam per frame.
Untuk
mensiasati hal tersebut maka dirancanglah sebuah sistem bernama “rendering
Farm”. Pada faktanya hitungan waktu rendering itu berdasarkan
waktu yang diperlukan sebuah core processor untuk melakukan rendering.
Denganrendering farm akan terdiri dari ribuan core
processor yang digabung untuk melakukan rendering. Sehingga
waktu yang dibutuhkan untuk merender akan lebih singkat dengan menggunakan
beberapa komputer.
Apa
itu Rendering Farm ?
Rendering adalah suatu proses untuk mengubah
model geometri menjadi suatu gambar. Untuk melakukan proses render biasanya
membutuhkan waktu yang lama, terutama untuk rendering gambar yang
photo-realistic. Untuk mengatasi masalah tersebut pemanfaatan sumber daya grid
sebagai suatu rendering farm dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif
pilihan.
Rendering farm adalah sekumpulan dari komputer
yang bekerja secara bersama sama untuk melakukan proses render.
Konsep Rendering Farm
Pada
dasarnya konsep kerja rendering farm adalah membagi tugas renderingke
beberapa komputer. Apabila kita merender single frame saja
maka render farmakan “keroyokan” dalam melakukan render karena
akan terbagi secara otomatis. Namun apabila melakukan rendering animasi
atau multiple frame maka tiap-tiap komputer akan dapat
merender tugasnya masing-masing yang dapat dibagi secaramanual oleh
kita. Misalnya komputer A akan merender frame 1 sampai 50, komputer B akan
merender frame 51 sampai 100, komputer C akan merender fram 101 sampai 150 dan
seterusnya sesuai yang kita tentukan.
Render Farm atau Peternakan Render adalah suatu
kumpulan komputer (Computer Cluster) yang dibangun untuk mempercepat rendering
suatu animasi atau image yang biasanya digunakan untuk keperluan pembuatan film
dan visual-visual efek untuk siaran TV.
Mari kita mengambil contoh film Transformers 2,
jika kita merender keseluruhan film dengan menggunakan 1 unit komputer dengan
spesifikasi terbaru akan memakan waktu selama 16.000 tahun, tetapi dengan
menggunakan teknologi Render Farm hanya butuh beberapa tahun saja termasuk
proses pembuatannya. Begitulah hebatnya teknologi Render Farm.
Seperti yang dijelaskan diatas bahwa Render Farm
merupakan kumpulan banyak komputer yang membentuk sebuah Cluster dalam satu
jaringan. Konsepnya seperti ini, coba anda bayangkan ada 5 unit komputer dengan
spesifikasi utama menggunakan 6 Core prosesor berkecepatan 3Ghz. Sekarang kita
bentuk itu menjadi suatu Farm maka kekuatan Render Farm ini akan menjadi 6 Core
prosesor x 5 unit = 30 Core. Setiap Core prosesor tersebut berkecepatan 3Ghz,
jadi total kecepatan Render Farm tersebut adalah 3Ghz x 30 Core = 90Ghz. Dengan
contoh sebuah Render Farm sederhana diatas, dapat kita bayangkan bagaimana
cepatnya sebuah Render Farm sederhana dalam merender gambar resolusi tinggi
atau animasi singkat.
Skema Render Farm
Sifat Rendering Farm
Ada dua macam sifat rendering, biased dan unbiased rendering.
Unbiased rendering dapat memberikan hasil yang lebih baik dari biased rendering
karena pada unbiased rendering tidak ada penyederhanaan proses rendering,
tetapi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan unbiased rendering lebih lama dan
sumber daya komputasi yang dibutuhkan semakin besar. Untuk mengatasi hal
tersebut pemanfaatan cloud computing di lab B201 untuk membangun suatu render
farm dapat dijadikan alternatif.
Untuk membangun suatu rendering farm maka
dibutuhkan suatu software pembantu yang dapat difungsikan sebagai tools untuk
melakukan proses parallel rendering. Yadra adalah salah satu tools yang dapat
digunakan untuk membangun sebuah rendering farm. Yadra akan sangat efektif bila
digunakan untuk merender suatu animasi, sebab yadra bekerja dengan cara memecah
dan mendistribusikan frame dari le animasi kepada setiap komputer. Proses memecah frame
dilakukan secara manual oleh user dengan cara melakukan ssh pada tiap komputer
client. Dalam tugas akhir ini yadra akan diimplementasikan pada sistem grid
yang telah ada di Jurusan Tehnik Elektro, selain itu program bantuan juga akan
dibuat untuk mempermudah user dalam menggunakan yadra
Luxrender digunakan sebagai software untuk melakukan proses
unbiased rendering karena luxrender menggunakan teknik ray tracing yang mampu
menghasilkan tingkat ketajaman gambar yang sangat tinggi. untuk mengatur kerja
tiap komputer pada render farm digunakan condor karena condor dapat melakukan
penjadwalan job secara paralel pada tiap komputer. Implementasi dari penelitian
ini adalah render farm yang dapat melakukan unbiased rendering dan memberikan
hasil rendering dengan prosentase kesalahan sebesar 66,54%-78,65% untuk proses
rendering selama 5 menit dan sebesar 52.53%-61.1% untuk proses rendering selama
150 menit.
Tujuan
Rendering Farm
Tujuan dari penggunaan rander farm adalah untuk mempermudah proses
rendering file blender, dimana file blender tersebut di-copy-kan ke server,
lalu server mebagikan tugas kepada client-nya untuk merender file tersebut,
hasil render akan tersimpan di server.
Ada beberapa software
yang bisa digunakan untuk melakukan rendering farm. Disini saya akan memberikan
langkah-langkah bagaimana melakukan rendering farm dengan menggunakan software
Blender. Proses rendering pada file blender, dimana file blender tersebut
di-copy-kan ke server, lalu server mebagikan tugas kepada client-nya
untuk merender file tersebut, hasil render akan tersimpan di server.
Langkah-langkah
adalah sebagai berikut:
1. Siapkan 1 server, dan 3
client, pastikan PC atau laptop terkoneksi ke jaringan, jika
menggunakan koneksi wireless, maksimal 4 client.
2. Untuk server,
pastikan kapasitas hard disk besar, karena akan digunakan sebagai
tempat penyimpanan hasil render.
3. Server dan client
tersebut terkoneksi dengan wireless.
4. Siapkan file
BRFServer.exe, BRFClient.exe dan folder master yang terkumpul dalam folder
RenderFarm.
5. Sekarang, saatnya
menciptakan access point di server, langkah pertama adalah pilih menu Start –Control
Panel – Network Sharing and Centre – Manage Wireless
Network – Add –Create an ad hoc network – Beri
nama jaringan pada Network
Name – pilih No Authentication pada
Security type – centang Save this network – Next
6. Back, setting IP pada
server tersebut dan pada PC/Laptop client, untuk IP Server misalkan kita
menggunakan IP : 192.168.7.1 sedangkan untuk 2 clientnya menggunakan IP:
192.168.7.2, 192.168.7.3 dan 192.168.7.4
7. Untuk client
dan server, pada Home Group, pilih radio button Turn Off Password
Protected Sharing
8. Pada client, search dan
connect wireless server, dengan mencari nama jaringan yang
telah dibangun server pada proses 4.
9. Kemudian tes koneksi
dengan ping client ke server dan sebaliknya.
10. Pada server dan client,
copy file REnderFarm ke
direktori C:. Aktifkan renderfarm pada server dan client.
11. Pada server, buat direktori baru
misalnya di D:, beri nama proyek, lalu klik kanan,
Properties, Sharing, Share, pilih Everyone, Add, pilih Read/Write pada
Permission level.
12. Pada client, masuk ke direktori C:, buka
folder RenderFarm, klik BRFClient, masukkan lokasi file blender.exe
pada path url yang muncul, yaitu: c:\RenderFarm\master\blender.exe
13. Maka akan muncul waiting
for a job.. ini berarti, client sedang menunggu proses rendering yang yang
ditugaskan oleh server.
14. Pada client, coba akses folder proyek dengan
pilih menu Start – Run - \\192.168.7.1
15. Pada server, ambil
data *.blend (misalnya pena.blend), pindahkan
ke folder proyek. Dalam folder yang di-sharing tadi, buat
folder rander1 dalam folder proyek, ganti nama file
blend tersebut, lalu pindahkan ke folder render1.
16. Pada server, buat file .csv di folder proyek
17. Caranya, create new
text, save as csv, beri nama ip sehingga
menjadi file ip.csv. Check ekstensi folder, jangan sampai di hidden.
18. Pada server, double click BRFServer.exe dalam
folder C:\RenderFarm
19. Kemudian search.
20. Buka file ip.csv, ketikkan ip server pakai
koma enter, dan ip client, seperti ini:
192.168.7.1,
192.168.7.2,
192.168.7.3,
192.168.7.4
Lalu save.
21. Kemudian di
BRFServer.exe, browse file ip.csv, maka akan tampil di client
22. Shared Folder Name:
proyek
23. Project Folder Name:
render1
24. Blender file name:
proyek1.blend
25. Check terlebih dahulu,
apakan yang Anda ketikkan itu benar adanya.
26. Lalu klik Start, maka proses rendering
dimulai, baik itu di server dan di client.
Referensi
http://legalising.blenderindonesia.org/forum/viewtopic.php?f=14&t=197 waktu akses
: 3 mei 2013 pukul 21:02
http://autocad-download-autocad.blogspot.com/2012/03/mengenal-tehnik-render-dalam-autocad.html
waktu akses : 3 mei 2013 pukul 21:24
http://classclassic.files.wordpress.com/2012/01/tutorial-blender-farm-selly-az.pdf
waktu akses : 3 mei 2013 pukul 21:25
http://tutorialblender3d.blogspot.com/2012/02/sedikit-kenal-render-farm.html
waktu akses : 3 mei 2013 pukul 21:36
http://tutorialblender3d.blogspot.com/2012/07/cara-membuat-atau-setting-render-farm.html
waktu akses : 3 mei 2013 pukul 21:43
http://tommymarbun.blogspot.com/2011/11/render-farm.html
waktu akses : 3 mei 2013 pukul 21:58
http://digilib.its.ac.id/ITS-Undergraduate-3100009034972/5673
3 mei 2013 pukul 21:59